Tim SAR gabungan dari Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda (Ganespa) Pamulang, Mahasiswa Pencinta Alam Manunggal Bhawana Institute Teknologi Indonesia (MB ITI), dan Tagana ikut melakukan pencarian terhadap korban hanyut akibat jembatan ambruk di Kampung Cibanteng, Ciampea, Kabupaten Bogor. Pencarian dilakukan di Sungai Cisadane kawasan Serpong pada Selasa (21/2/2012) pagi hingga siang.
Pencarian mulai dilakukan tim MB ITI dan Tagana pada pagi hari dengan dua perahu. Pada siang hari, Ganespa menurunkan 10 personel dan dua perahu karet. Penyisiran dimulai dari Desa Kranggan, Kecamatan Setu, dekat Jembatan Layang Sauk, Cisauk, dan berakhir di Gading Serpong di belakang RS Islam Asshobirin. Korban hilang rata-rata masih anak-anak berumur di bawah 12 tahun. Hingga saat ini tim masih melakukan penyisiran dan belum temukan korban.
Jembatan bambu di atas Sungai Cihideung di Desa Cibanteng, Ciampea, Bogor, ambruk pada Minggu (19/2/2012). Sebanyak 21 korban hanyut dan 8 orang hilang. Hingga Senin (20/2/2012) kemarin, tiga korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Korban pertama bernama Umamah (35) ditemukan tidak jauh dari lokasi jembatan ambruk pada hari kejadian. Korban kedua bernama Septia Rizki (10) ditemukan 20 kilometer dari lokasi kejadian pada Senin siang di Sungai Cisadane, Kampung Pagutan, Desa Rumpin, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Korban ketiga, Maesaroh (10), anak Umamah, ditemukan di wilayah Tangerang pada Senin malam sekitar pukul 18.00.
0 komentar:
Posting Komentar
comments, criticisms, and suggestions will help us to continue to develop this blog, please comment with a sentence polite and do not contain racist or your comment will be removed, thanks