Teringat sebuah pepatah, “makin tinggi pohon makin kencang angin bertiup” . Makin tinggi tingkatan dan kekuatan yang diberikan, cobaan itu akan semakin besar. Impian, harapan dan cita-cita seorang pemuda begitu tinggi. Ditambah lagi kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. Semua potensi yang dimiliki oleh seorang pemuda mengantarkannya pada strata tertinggi dari barisan para pejuang. Ibarat sebuah pohon, pemuda adalah pucuk tertingginya. Dan dengan posisi itu, pemuda niscaya menanggung amanah yang terberat dalam kehidupan.Pemuda adalah suatu umur yang memiliki kehebatan sendiri, ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan anak kecil atau orang-orang jompo.
Banyak sekali potensi yang dimiliki para pemuda, karena sejarah sendiri yang telah membuktikannya. Semuanya adalah pemuda dengan perubahan yang dibawanya masing - masing Akan tetapi jika tidak dilakukan pembinaan atau pengarahan yang fokus, yang akan terjadi malah sebaliknya.Potensi mereka tak tergali dan terbuang percuma, atau yang lebih buruk lagi ia akan menggunakan potensinya untuk hal-hal yang tidak berguna. Maka dari itu jika ingin Indonesia menjadi lebih baik maka perbaikan itu yang utama ada di tangan pemuda. Perbaikan itu akan tegak dari tangan pemuda dan dari pemuda.
Sekali lagi ,pemuda adalah usia dan sosok yang hebat tapi tidak semua pemuda hebat. Pemuda yang hebat adalah pemuda berani bermimpi dan berniat, mana mungkin kita sebagai pemuda bisa maju jika bermimpi saja tidak berani. Impian adalah cita-cita, maka beranilah bermimipi, bagaimana bisa dapat nilai sembilan dalam ujian praktek bila bermimipi angka sembilan ada di raport saja tidak berani, bagaimana bisa dapat nilai sembilan jika mimpinya (cita-citanya) hanya dapat 6. Kalau ingin dapat nilai sembilan maka impikanlah nilai sepuluh. ”Saya pasti bisa dapat nilai 10” impikan saja, bayangkan saja 10 jangan 9,8 apalagi 5. Impian akan menimbulkan niat, dan niat akan menimbulkan sikap, sikap akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-cita. Dan impian juga akan menimbulkan semangat, semangat ibarat api yang akan membakar dan menerangi.Maka marilah kita miliki impian,obsesi dan ambisi.
Jadilah pemuda yang mandiri, dengan kemandirian itu ia terpacu untuk tidak menggantungkan diri pada siapa pun kecuali Tuhan Yang Maha Esa, ia menjadi yang tangguh dan percaya diri, ia berusaha memacu dirinya menjadi lebih baik dari hari ke hari sampai akhirnya ia bisa merubah lingkungannya.
Berani beraksi adalah wujud konsisten pemuda pada apa yang mereka yakini, yang mereka impikan. Jika kalian memimpikan Indonesia menjadi lebih baik, maka beranilah berbuat untuk perbaikan tersebut sesuai dengan kreativitas yang kita miliki, itu adalah sesuatu hal yang bisa disebut hebat. Dari yang kecil tidak masalah. Yang penting kita berani.Tatap dunia , hadapi, jangan bersembunyi, jangan hanya bicara tapi tidak memberikan solusi. Kita tunjukan bahwa kita pemuda , kita tidak diam tapi bergerak menuju perbaikan yang lebih baik.Bahwa kita tidak duduk, tapi kita berjuang.
Berani beraksi adalah wujud konsisten pemuda pada apa yang mereka yakini, yang mereka impikan. Jika kalian memimpikan Indonesia menjadi lebih baik, maka beranilah berbuat untuk perbaikan tersebut sesuai dengan kreativitas yang kita miliki, itu adalah sesuatu hal yang bisa disebut hebat. Dari yang kecil tidak masalah. Yang penting kita berani.Tatap dunia , hadapi, jangan bersembunyi, jangan hanya bicara tapi tidak memberikan solusi. Kita tunjukan bahwa kita pemuda , kita tidak diam tapi bergerak menuju perbaikan yang lebih baik.Bahwa kita tidak duduk, tapi kita berjuang.
Sahabat-sahabat, kita adalah pemuda, masa depan negeri ada ditangan kita. Mari kita mencari ilmu dan mengkajinya, membina diri dengan disiplin dan sekolah yang tekun, ikuti mentoring untuk memperkokoh keyakinan, ikuti kajian kemudian membina fisik agar sehat dan kuat. Agar kita bisa mengelola dan merubah masa depan.
Terakhir, teruntuk dirimu wahai para pemuda. Kesabaran seorang pemuda memang tipis. Emosi yang menggelayut menjadikan kesabaran begitu sulit. Apalagi jika dengan kesabaran itu, masalah yang datang begitu besar dan tak kunjung hilang. Akan tetapi ingatlah logika besi yang ditempa dan dibakar. Makin kencang tempaan dan panas api yang membakar, akan menghasilkan pedang yang semakin tajam. Makin keras dan berat ujian yang diberikan, makin handal generasi kepemimpinan yang dihasilkan.
0 komentar:
Posting Komentar
comments, criticisms, and suggestions will help us to continue to develop this blog, please comment with a sentence polite and do not contain racist or your comment will be removed, thanks