Margasatwa
Aneka margasatwa ditemukan di lingkungan Gunung Salak, mulai dari kodok dan katak, reptil, burung hingga mamalia.
Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Jenis-jenis itu ialah Bufo asper, B. melanostictus, Leptobrachium hasseltii, Fejervarya limnocharis, Huia masonii, Limnonectes kuhlii, L. macrodon, L. microdiscus, Rana chalconota, R. erythraeaR. hosii. Hasil ini belum mencakup jenis-jenis katak pohon, dan jenis-jenis katak pegunungan lainnya yang masih mungkin dijumpai. Di Cidahu juga tercatat adanya jenis bangkong bertanduk (Megophrys montana) dan katak terbang (Rhacophorus reinwardtii). dan
Berbagai jenis reptil, terutama kadal dan ular, terdapat di gunung ini. Beberapa contohnya adalah bunglon Bronchocela jubata dan B. cristatella, kadal kebun Mabuya multifasciata dan biawak sungai Varanus salvator. Jenis-jenis ular di Gunung Salak belum banyak diketahui, namun beberapa di antaranya tercatat mulai dari ular tangkai (Calamaria sp.) yang kecil pemalu, ular siput (Pareas carinatus) hingga ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang beberapa meter.
Gunung Salak telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa jenis elang lain, ayam-hutan merah (Gallus gallus), Cuculus micropterus, Phaenicophaeus javanicus dan P. curvirostris, Sasia abnormis, Dicrurus remifer, Cissa thalassina, Crypsirina temia, burung kuda Garrulax rufifrons, Hypothymis azurea, Aethopyga eximia dan A. mystacalis, serta Lophozosterops javanica.
Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis penting seperti macan tutul (Panthera pardus), owa jawa (Hylobates moloch), lutung surili (Presbytis comata) dan tenggiling (Manis javanica).
Rute Pendakian
Untuk mencapai puncak Salak 1 dapat kita lakukan dari Cimelati dan Cidahu, ataupun dari Pasir reungit dengan terlebih dahulu melewati daerah Kawah Ratu. Sedangkan untuk Salak 2 dapat dicapai dari Sukamantri dan Curug Nangka.
SALAK 1 Akses dari Cimelati
Cimelati terletak lebih kurang 40Km dari bogor atau tepatnya berada di kawasan kecamatan Cicurug, terletak di jalan raya Bogor Sukabumi. Dari Cimelati dilanjutkan dengan naik ojek atau omprengan ke Gn. Buntu, desa Giri jaya.
Cimelati terletak lebih kurang 40Km dari bogor atau tepatnya berada di kawasan kecamatan Cicurug, terletak di jalan raya Bogor Sukabumi. Dari Cimelati dilanjutkan dengan naik ojek atau omprengan ke Gn. Buntu, desa Giri jaya.
SALAK 1 Akses dari Cidahu
Akses dari Cidahu ini yang paling sering dipakai oleh pendaki, untuk mencapainya dari Bogor atau Jakarta turun di pasar Cicurug atau di pertigaan Javanaspa. Dari sana bisa menumpang angkot hingga ke Cidahu atau hingga lokasi Wana Wisata Cakuang (Rp.5000 per orang menurut data terakhir tahun 2004) atau bisa juga kita mencarternya hingga ke batas awal pendakian. Jalur pendakian yang dibahas di sini adalah jalur dari Cidahu ini.
Akses dari Cidahu ini yang paling sering dipakai oleh pendaki, untuk mencapainya dari Bogor atau Jakarta turun di pasar Cicurug atau di pertigaan Javanaspa. Dari sana bisa menumpang angkot hingga ke Cidahu atau hingga lokasi Wana Wisata Cakuang (Rp.5000 per orang menurut data terakhir tahun 2004) atau bisa juga kita mencarternya hingga ke batas awal pendakian. Jalur pendakian yang dibahas di sini adalah jalur dari Cidahu ini.
Perijinan
Untuk perijinan pendakian ke puncak Salak 1 dari desa Cidahu ini tidak terlalu berbelit, setiap pendaki hanya diharuskan membayar restribusi pendapatan daerah Rp. 1.000 per orang. Restribusi ini dibayar sewaktu memasuki daerah desa Cidahu. Selanjutnya biaya masuk keareal Gunung Salak Rp. 5.000 per orang dan sudah termasuk biaya asuransi. Hanya saja perlu dijelaskan keperluan kita memasuki area gunung Salak adalah untuk mendaki, jika tidak jangan kaget jika anda akan ditagih biaya tambahan berupa biaya untuk basecamp dan ini dikenakan per malam. Selain itu infomasi formalitas lain yang harus diberikan adalah jumlah anggota dalam satu group pendakian, lengkap dengan alamat dan nomer telpon yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat.
Tempat Menarik
Tempat menarik yang bisa kita jumpai di sepanjang jalur pendakian ke Salak 1 dari desa Cidahu ini adalah diantaranya:
Wana Wisata Cakuang, yang mempunyai areal camping ground yang cukup luas serta juga terdapat sebuah air terjun disini.
Kawah Ratu yang terletak tidak begitu jauh dari rute utama pendakian ke Salak
PETA
Lembar peta untuk kawasan gunung ini adalah:
Lembar 1209 - 132 Judul: Gunung Sari
Lembar 1209 - 141 Judul: Ciawi
Lembar 1209 - 132 Judul: Gunung Sari
Lembar 1209 - 141 Judul: Ciawi
Untuk pendakian ke Salak lewat Cidahu, Pasir Reungit atupun dari Sukamantri dan Curug Nangka, lembar peta yang paling tepat adalah lembar 1209 - 132 Gunung Sari
KAWAH RATU
Kawah Ratu ini bisa dicapai dari dua tempat yaitu: CIDAHU dan PASIR RENGIT
PERHATIAN !!!
Jangan sampai mendirikan tenda atau camping danbermalam di dalam lokasi Kawah Ratu, karena kemungkinan keracunan gas beracun bisa terjadi. Sebaiknya mendirikan tend adiluar areal kawah.
RUTE CIDAHU SUKABUMI.
Rute ini bisa ditempuh satu hari perjalanan Hiking pulang pergi. Dari Jakarta atau Bogor, Cidahu bisa dicapai dengan menumpang kendaraan umum jurusan Sukabumi dan turun dipertigaan Cidahu (ada papan reklame JAVANASPA). Tahapan rutenya sebagai berikut:
Setelah turun di pertigaan Cidahu, dilanjutkan dengan menumpang angkot menuju terminal Cidahu kemudian ganti kendaraan dengan Ojek motor sampai di pos pendaftaran Wana Wisata Cakuang, jika mau anda juga bisa mencarter angkot untuk mengantarkan anda samapai ke Pos wana wisata cakuang. Jika membawa kendaraan sendiri di Pos ini juga tersedia tempat parkir yang cukup luas. Setelah membayar tanda masuk perjalanan dilanjutkan melewati jalan raya sampai bertemu pintu masuk trekking kawah ratu.
Kemudian jalan setapaknya kembali mendaki melewati hutan yang banyak pohon niranya. Tdak berapa lama kita akan sampai di tanah datar dan ada sebuah shelternya serta peringatan untuk tidak bermalam dan mendirikan tenda didalam areal kawah, karena adanya kemungkinan gas beracun keluar dari kawah. Dari sini kita bisa memandang lepas kearah kawah, disebelah kanan ada jalan untuk turun kekawah.
Untuk jalan turun ada alternatif lain yaitu kearah desa Pasir Reungit. Dari jalur Cidahu kita harus menyeberangi kawah dan sebuah sungai di dasar kawah ratu kemudian kita akan bertemu lagi dengan dua kawah yaitu Kawah Monyet dan Kawah Anjing. Kemudian jalan setapak akan masuk kedalam hutan yang tropis yang basah dan tak lama kita akan menyeberangi sebuah sungai kecil yang berair jernih. Jalur ini berakhir di desa Pasir Reungit, disekita Pasir Reungit kita bisa menjumpai satu camping ground dan tiga air terjun yaitu: Curug Cigamea I dan II, Curug Sewu, serta Curug Seribu. Sedangkan di Cidahu juga terdapat sebuah air terjun dan Camping ground Batu Tapak Hellypet.
Rute transportasi dari Jakarta untuk akses dari Desa Pasir Reungit adalah:
Dari Jakarta ambil angkutan jurusan Jasinga atau leuwiliang, turun di Cibatok. Atau bisa juga dari Bogor ambil jurusan ke arah Leuwiliang turunnya sama di Cibatok.Dari Cibatok naik angkutan pedesaan ke Gunung Picung atau Camping Ground Gunung BUnder dan berakhir di Pasir Reungit.
Download GPS waypoint gunung ini
JALUR CIMELATI
TRANSPORTASI
Dari pertigaan Cimelati bisa menumpang ojek dengan tujuan PT. Murbey. Ongkos biasanya Rp.10.000,- jika siang hari jika malam hari bisa menjdi Rp.15.000,- hingga Rp.20.000,- tergantung kejelian anda untuk awar menawar. Selain itu juga bisa mencarter angkot jika anda dalam rombongan yang cukup banyak. Biasanya ongkos cater angkot berkisar Rp.40.000,- hingga Rp.50.000,-
PERIJINAN
Perijinan pendakian biasanya diurus di Pos Lapor I, pos ini merupakan pos jaga dari petugas keamanan dari PT Murbay, dan juga sekaligus mengemban tugas dari PERHUTANI untuk menjaga kawasan hutan gunung Salak. Prosedur perijinan tidak berbelit-belit hanya mengisi buku tamu dan kemudian membayar restribusi yang jumlahnyapun tidak di tetapkan.
JALUR PENDAKIAN
Setelah melapor di Pos Lapor I dengan mengikuti jalan aspal akan membawa kita sampai di Pos Lapor II dari sini menuju Hutan Damar tidak jauh sekitar lima menit. Di pos lapor II ini kita bisa isi persediaan air minum sebelum memulai pendakian. Dari hutan Damar ini pendakian dimulai, jalan setapaknya menanjak tidak begitu curam keluar dari hutan damar akan bertemu dengan perladangan penduduk. Dan setelah itu baru memasuki hutan. Keadaan jalan setapak sangat jelas, dan tidak begitu menanjak hingga sampai di Pos II. Jarak tempuh normal dari Hutan Damar hingga ke Pos II sekitar 50 menit. Hutan Damar ini berada pada posisi 6º 44” 31.4’ LS dan 106º 45” 24.2’ BT dengan ketinggian 823m dpl
Pos II tidak ada pondok dan hanya sebuah tanah datar berumput yang kecil, plang penunjuk Pos II dipakukan pada sebuah pohon. Dari sini jalan setapak masih tidak begitu curam akan tetapi begitu memasuki kawasan hutan lebih jauh lagi jalan mulai menanjak, saat bertemu pertigaan selalu ambuil jalan yang lurus jangan belok ke kanan atau ke kiri. Kondisi jalan setapakpun sudah terdisi dari tanah lembab yang dipenuhi oleh akar-akar pohon yang melintang. Tidak begitu lama kemudian kita akan sampai di sumber air, sumber air ini berupa pipa yang dibolongi, ini adalah sumber air terakhir dari sini tidak ada lagi sumber airnya hingga sampai di puncak. Dari Pos II hingga ke Sumber air waktu tempuhnya sekitar 40 menit. Pos II berada pada posisi 6º 44” 01.5’LS dan 106º 45” 03.4’ BT dengan ketinggian 1133m dpl
Sumber Air – Pos III
Di sumber air ini ada tanah datar yang bisa dipakai untuk mendirikan satu tenda, dari sini jalan setapak da bercabang kiri, kanan dan lurus. Ambil jalan yang mendaki lurus, memang kondisi jalan setapaknya mengecil dan basah. Tidak ada yang terlalu istimewa kondisi jalan setapak yang cukup jelas dipenuhi oleh akar pohon. Jarak dari sumber air ke Pos III memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sumber air berada pada posisi 6º 43” 44.7’LS dan 106º 44” 45.9’BT dengan ketinggian 1329m dpl
Di sumber air ini ada tanah datar yang bisa dipakai untuk mendirikan satu tenda, dari sini jalan setapak da bercabang kiri, kanan dan lurus. Ambil jalan yang mendaki lurus, memang kondisi jalan setapaknya mengecil dan basah. Tidak ada yang terlalu istimewa kondisi jalan setapak yang cukup jelas dipenuhi oleh akar pohon. Jarak dari sumber air ke Pos III memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sumber air berada pada posisi 6º 43” 44.7’LS dan 106º 44” 45.9’BT dengan ketinggian 1329m dpl
Pos III – Pos IV
Pos III berada pada posisi 6º 43” 30.6’LS dan 106º 44” 35.0’BT dengan ketinggian 1568 m dari permukan laut. Pos III ini merupakan sebuah dataran yang di penuhi oleh akar-akar pohon. Dan jika dilihat sepintas tidak terlihat seperti pos karena terletak ditengah jalur setapak. Tidaka ada plang tulisan yang menunjukan nama Pos III. Jalan setapak menuju pos berikutnya terlihat jelas pada ujung pos III ini, dan perjalanan dari Pos III menuju pos IV memakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit.
Pos IV berada pada medan yang cukup miring plang tulisan Pos IV nya di pakukan pada sebatang pohon yang cukup besar. Keadaan hutan di lokasi ini cukup rapat sehinga susah sekali mendapatkan data posisi lokasi ini dari GPS. Jalur pendakian masih jelas terlihat emnuju pos berikutnya yaiu pos V. Waktu tempuh menuju Pos V dari Pos IV adalah sekitar 2 jam
Pos V merupakan sebuah pos yang kecil sekali dan berada ditengah jalur setapak. Posisi geografis pos ini ada pada 6º 43” 16.2’LS dan 106º 44” 18.7’BT. dengan ketinggian 1942 m dari permungkaan laut. Tidak ada yang istimewa pada pos ini dan dari pos ini jalan setapak menuju pos VI mengecil namun jelas terlihat. Dari Pos ini menuju Pos VI waktu tempuhnya sekitar 1 jam.
Pos VI – Puncak Salak I
Pos VI berada pada tikungan kekanan dari jalan setapak. Pos ini juga tidak besar dan tidak ada yang istimewa pada pos ini. Posisi geografis pos ini berada pada 6º 43” 12.3’LS dan 106º 44” 13.1’BT. Dengan ketinggian 2016 m dari permukaan laut. Pos VI ini merupakan pos yang terakhir sebelum mencapai puncak. Keadaan jalan setapak kenuju puncak kecil dan jelas dengan akar pohon yang masih banyak terlihat di jalan setapaknya.
Dari Pos ini menuju puncak memakan waktu kurang lebih 2 jam. Jalur dari Cimelati ini akan muncul didekat seberang dari jalur pendakian dari Cidahu. Jalan setapak dari jalur Cimelati ini berakir di dekat pondok yang ada di puncak Salak I
Pos VI berada pada tikungan kekanan dari jalan setapak. Pos ini juga tidak besar dan tidak ada yang istimewa pada pos ini. Posisi geografis pos ini berada pada 6º 43” 12.3’LS dan 106º 44” 13.1’BT. Dengan ketinggian 2016 m dari permukaan laut. Pos VI ini merupakan pos yang terakhir sebelum mencapai puncak. Keadaan jalan setapak kenuju puncak kecil dan jelas dengan akar pohon yang masih banyak terlihat di jalan setapaknya.
Dari Pos ini menuju puncak memakan waktu kurang lebih 2 jam. Jalur dari Cimelati ini akan muncul didekat seberang dari jalur pendakian dari Cidahu. Jalan setapak dari jalur Cimelati ini berakir di dekat pondok yang ada di puncak Salak I
0 komentar:
Posting Komentar
comments, criticisms, and suggestions will help us to continue to develop this blog, please comment with a sentence polite and do not contain racist or your comment will be removed, thanks